Pages

Minggu, 02 Maret 2014

Manajemen konflik di sekolah

Pertentangan atau cekcok buka hal yang mustahil timbul di sekolah yang ibu atau bapak pimpin. dengan faktor pemicunya sangat bermacam-macam maka konflik sukar untuk dielakan untuk tidak terjadi dilembaga sekolah. menurut Andre Du brin mengatakan bahwa bebrapa faktor penyebab konflik adalah

  1. competition for limited resources (kompetisi dalam sumber-sumber daya yang terbatas), yang artinya adalah konflik bisa terjadi disebuah lembaga manapun dimana individu individubya saling bersaing memperebutkan sesuatu yang memang terbatas seperti misalnya jabatan, uang, kesempatan mengikuti training, dll. maka seorang manajer atau kepala sekolah harus mambu membuat sistem yang baik dalam menghadapi persaingan ini. persaingan ini tidak boleh dihilangkan karena disisi lain persaingan ini memberikan nilai positif bagi sekolah karena diaman individu individu tersebut akan berbuat yang terbaik agar mendapatkan nilai yang dimaksud (sebuah persaingan ehat) namun kadang kala terjadi pula sebuah persaingan tidak sehat dimana ketika persaingan mmemperebutkan sumber sumber daya yang terbatas tersebut terjadi upaya dan usahasaling menjegal satu sam lain. disini peran seorang kepala sekolah harus mampu menjadi penengah dan wasit yang adil bial terjadi indikasi persainga tidak sehat dalam sebuah sekolah
  2. diffrences in goals and objectives (perbedaan pandangan akan tujuan dan cara upaya pencapaian tujuan), sering kali terjadi konflik antar individu dalamsebuah organisasi berkaitan dengan tujuan organisasi serta cara pencapaian tujuan organisasi. bial ini tidak mendapatkan perhatian serius makaakan terjadi perpecahan dari dalam dimana akan ada salah satu fihak yang kalah (merasa tidak terakomodir kepentingannya atau suranya) yang kemudian menarik diri dari usaha pencapain tujuansebuah organsiasi. 
  3. the generation gap and personality clash (gap antar generasi dan pertikaian pribadi), konflik bisa terjadi jika ada perbedaan cara pandang terhadap diri sendiri, misalkan ada pengelompokan senior dan junior dimana senior merasa harus dihormati atau minimal didengar suaranya. bahkan dalam kasus yang lebih khusus ada kelompok senior yang ingin menduduki jabatan atau psosisi penting dalam sebuah organisasi whatever it takes. senior memandang pada anak muda (junior) sebagai pribadi pribadi yang bau kencur dan tidak tahu apa-apa. hal ini bisa meletupak konflik diantara dua kelompok ini. konflik juga bisa terjadi dalam bentuk pertikaian individu
  4. gender diffrences, konflik dapat terjadi dalam sebuah organsisai ketika secara kulutral terjadi perbedaan peran antara perempuan dan laki laki. misalkan ketika seorang pemimpin perempuan akan rentan mendapat "perlawanan" dari bawahannya yang tidak suka dipimpin oleh seorang perempuan. yang ujung ujungnya akan menyulitkan dalam membangun tim yang solid karena ada "duri" yang mengganjal
  5. competing work and family demand, konflik juga dapat terjadi ketika terjadi persaingan antara kepentingan pekerjaan dengan peran dan fungsi karyawan di keluarga. misalkan ada kepentingan keluarga yang tidak bisa kita tinggalkan sementara disis lain tugas pekerjaan juga tidak bisa ditinggalkan. hal ini bisa memicu konflik kepentingan dalam diri karyawan karena salah satu mesti dikalahkan
  6. sexual harashment, konflik yang terjadi yang melibatkan biasanya karyawan perempuan oleh atasan dalam bentuk pelecehan sexual. misalkan ketika seorang atasan melontarkan joke-joke seputar seks sampai dengan tindakan pelecehan kepada bawahannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar