WELCOME TO SMAN 1 SAJIRA

Profile sekolah yang mulai berdiri pada tahun 2006

SMA NEGERI 1 SAJIRA

Sekolah yang terletak di jalan raya cipanas KM 17 Desa Mekarsari Kecamatan Sajira

Nunu Rahmat nugraha, S.IP

Kunjungan ke Kasepuhan adat di sobang 2010

Nunu Rahmat nugraha, S.IP

Trio Macan hehehehehehe

LPPM STKIP Setia Budhi

Seminar Pra Penerbita Jurnal Ilmiah STKIP Setia Budhi Rangkasbitung

Ananda Raushan Fikri Nugraha

Rasuhan sedang berenang di Metro Cilegon ketika liburan 2010

Anak-anaku Tim Basket SMAN 1 Sajira

Sebelum latihan anak-anaku Tim Basket Putri SMAN 1 Sajira menyempatkan diri melakukan photo bersama, dengan di pimpin oleh Sunarti pada posisi paling kanan

PADUAN SUARA SMAN 1 SAJIRA

paduan suara SMAN 1 Sajira dibawah pimpinan Bpk. Novi Marcopianto

Upacara pembukaan MABIS 2011

Upacara dipimpin oleh Baga Nugraha

Peserta wanita dalam MABIS 2011

Peserta Grup Putri sedang persiapan melakukan APEL Sore

upacara

Peserta MABIS bersiap-siap mengadakan apel sore

Atraksi dari Ekstra Kurikuler PASKIBRA SMAN 1 Sajira

Beberapa formasi baris-baris ditingkahi oleh sedikit drama menuai aplaus dari para siswa peserta MABIS 2011

Kelahiran Putra Pertama kami di RSUD Kota Cilegon

pada saat anak pertama kami lahir, kondisi ekonomi kami waktu itu masih sangat memprihatinkan. Saya dan istri saya masih CPNS dan mesti terpisah jarak hampir 250 Km, dan hanya akhir minggu kita bisa berkumpul bersama.

Suasana kegiatan belajar mengajar di kelas XI IPS 2

Kelas bersih dan tertib, tampak siswa sedang mengerjakan lebaran kerja

ISTRIKU TERCINTA PIPIT FITRIYANA MUKTIE, SE

Istriku sekarang bekerja sebagai PNS di PEMDA Lebak, di Dinas DisdukCapil.

Upacara Bendera

Upacara Hari senin, tampak bersama saya Bang Kumis alias Pak Memed Sayuti,S.P.d.I

BUAH HATIKU

belajar tentang shalat mudah-mudahan menjadi bekal yang berguna di masa dewasa mereka kelak

Raushan fikri

belajar tentang shalat mudah-mudahan menjadi bekal yang berguna di masa dewasa mereka kelak

TIM FUTSAL SMAN 1 SAJIRA

ASEP, HASAN, NOVIAN, KUDUS DAN DEDE.

Pages

Sabtu, 19 Februari 2011

Manajemen Berbasis Sekolah

Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pertama sekali muncul di Amerika Serikat. Latar belakangnya ketika itu dimasyarakat mempertanyakan tentang relevansi dan korelasi pendidikan yang diselenggarakan disekolah dengan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. kinerja sekolah pada  saat itu dianggap tidak sesuai dengan tuntutan peserta didik untuk terjun ke dunia usaha dan sekolah dianggap tidak mampu memberikan hasil dalam konteks kehidupan ekonomi kompetitif secara global, fenomena tersebut segera diantisipasi dengan melakukan upaya perubahan manajemen sekolah. bertitik tolak dari kondisi tersebut dipandang perlu membangun persekolahan yang mampu memberikan kemampuan dasar (basic skills) dari peserta didik. munculah penataan sekolah melalui konsep MBS yang diartikan sebagai wujud dari reformasi pendidikan yang merdisain dan memodifikasi struktur pemerintah ke sekolah dengan pemberdayaan sekolah dengan pemberdayaan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. (sagala, 2004).
penerapan model Manajemen Berbasis Sekolah di Amerika serikat menurut Edward E Lawler (1994) ternyata dapat meningkatkan kualitas belajar mengajardisebabkan adanya mekanisme yang lebih efektif dan lebih cepat dalam pengambilan keputusan, memberikan dorongan semangat kinerja baru sebagai motivasi berprestasi para kepala sekolah dengan melaksanakan tugasnya sebagai manajer sekolah. sedangkan dinegara luar amerika penerapan manajemen berbasis sekolah bukanlah hal barudan hasilnya dapat meningkatkan mutu sekolah.
Prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah mampu mendorong sekolah untuk lebih mandiri dan mampu menentukan arah arah pengembangan sesuai dengan kondisi dan tuntutan lingkungan masyarakatnya. hal ini memberikan gambaran bahwa desentralisasi atau otonomi pengelolaan sekolah memindahkan otoritas pengambilan keputusan manajemen sekolah oleh pemerintah daerah (local stakeholder) kepada sekolah yang diatur melalui peraturan yang memungkinkan. dengan demikian sekolah-sekolah dapat mandiri, lebih professional dapat menyusun dan menentukan strategi program sekolah, serta mampu menentukan arah pembangunan pendidikan disekolah sesuai dengan tuntutan masyarakatnya akan kualitas pelayanan pendidikan disekolah. MBS merupakan inovasi pengelolaan sekolah yang pada saat ini menjadi perhatian pakar pendidikan serta birokrasi pendidikan mulai dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta para pengelola sekolah.
Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah mulai diselenggarakan melalui beberapa model ;
1.    Peningkatan peranan guru.
2.    Peningkatan wawasan pengelolaan pengajaran melalui studi penelitian dan kajian pustaka.
3.    Penyamaan visi semua fihak dalam proses perubahan untuk memfokuskan arah baru dalam merealisasikan penyelenggaraan Manajemen Berbasis Sekolah.
Model MBS menurut Eric Digest (1995) mengemban dua tugas…
1.    the governance reform In school, yaitu menyangkut reformasi dalam manajemen sekolah yang diantaranya mebangun otonomi sekolah untuk merespons aspirasi stakeholders.
2.    An Overall Push For Curriculum And Instructional Reform, yaitu reformasi pengembangan kurikulum dan pengajaran, dengan ini semakin terbukanya peluang bagi inovasi dan pengembangan proses belajar mengajar. 

manajemen konflik

dampak konflik
konflik mempunyai dua sisi antara lain dampak positif dan dampak negatif, konflik akan berdampak positif bila konflik dapat memperjelas wilayah/wewenang yang selama ini masih dianggap "abu-abu" sehingga rawan terjadi mispersepsi akan tugas dan wewenang. ketika konflik tersebut timbul akhirnya para pihak mulai tahu akan wilayah dan wewenangnya masing-masing atau hal-hal yang dianggap bolaeh atau tidak bolah, konflik juga bisa berakibat positif bila konflik dapat memicu persaingan yang sehat antara fihak-fihak yang selama ini bersaing dalam sebuah sistem. disamping itu konflik dapat memicu kreativitas dan produktivitas karena masing-masing individu akan berusaha untuk tampil maksimal menampilkan performa terbaiknya dalam sebuah kerja organisasi.
konflik harus disikapi positif, diupayakan tidak melebar kesisi-sisi pribadi dari berbagai fihak yang terlibat konflik. disini peran dari pemimpin sangat strategis dalam menyelesaikan konflik dalam koridor yang positif yaitu dengan mengambil keputusan yang langsung menuju ke pemecahan masalah. karena dengan melokalisir penyebab konflik, maka konflik tidak menjalar kemana-mana dan pada akhirmya mengancam eksistensi organisasi secara keseluruhan.

urgensi kepemimpinan pendidikan

lembaga pendidikan membutuhkan seorang pemimpin, sebab pemimpin itu adalah motor penggerak dan inspirator dalam merancang dan mengerjakan kegiatan. pemimpin tidak hanya sebagai menejer, tetapi ia juga harus menjadi seorang pembangun mental, moral, spirit, dan kolektivitas kepada bawahanya.
seorang pemimpin tidak hanya menggunakan aturan tertulis tetapi juga sikap peerilaku, sepak terjang dan keteladanan dalam melakukan agenda transformasi ke arah yang lebih baik.
seorang pemimpin tidak bolah menganggap bawahanya sebagai objek ekploitasi, tetapi seorang pemimpin harus bisa menjadikan para bawahannya sebagai teman atau mitra kerja yang secara bersama-sama ikut serta dalam proses pencapaian tujuan seperti yang telah ditentukan sebelumnya.
A. Hakikat Pemimpin
pada hakikatnya seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain didalam kerjanya. pemimpin yang baik memiliki sifat-sifat ;
1. memiliki kepribadian yang cocok melaksanakan tugas memimpin.
2. memperhitungkan faktor situasi dalam melaksanakan kepemimpinan.
3. melaksanakan transaksi antara dia sebagai pemimpin dengan orang-orang yang dipimpin, yaitu mengusahakan suatu kesepakatan bersama.
(Jamal Ma'mur Asmani).

manajemen pendidikan

menurut E.Mulyasa (2007), manajemen pendidikan merupakan proses pengembangan kegiatan kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. proses kegiatan pengendalian kelompok tersebut mencakup perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan (controlling) sebagai suatu proses untuk menjadikan visi menjadi aksi.
engkoswara (2001), mengemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama.
menurut nawawi (1989), manajemen pendidikan adalah suatu sistem pengelolaan dan penataan sumber daya pendidikan seperti tenaga pendidik, peserta didik, masyarakat, kurikulum, dana (keuangan), sarana dan prasarana pendidikan, tata laksana dan lingkungan pendidikan.
soepardi (1988) mengungkapkan bahwa garapan manajemen pendidikan meliputi bidang organisasi kurikulum, perlengkapan pendidikan, media pendidikan, personil pendidikan, hubungan kemanusiaan, dan dana finansial (keuangan).

Jumat, 18 Februari 2011

Menjadi guru inspiratif

profesi guru adalah sebuah profesi yang menuntut kecermatan, sama layaknya seperti profesi lain yang menuntut ketelitian, kecermatan karena yang kita hadapi adalah siswa calon pemili masa depan. ada beberapa hal atau sifat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, yaitu diantaranya ;
1. fleksibel, dibutuhkan jiwa-jiwa pendidik yang fleksibel alias tidak kaku. pembelajaran dikelas dikelola dengan dialogis dengan melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan. tetapi tidak semua keputusan harus didiskusikan dengan siswa, ada beberapa keputusan yang memang wewenang guru dan tidak melibatkan partisipasi siswa. guru menampilkan pribadinya yang supel tidak kaku,  karena kekakuan sikap guru kemudian ditambah lagi jika guru kurang bisa menyelami perasaan siswa, malah akan membuat siswa jauh dari guru dan kemudian tidak menyukai pelajaran yang diajarkan.
2. optimis, guru dalam mengelola pebelajaran dikelas harus mampu menampilkan wajah optimis. dijelaskan kepada siswa bahwa kita mampu menguasai pelajaran tersebut. wajah yang ceria dengan sesekali melontarkan candaan ringan bisa membuat suasana kelas menjadi hidup.
3. respek, sikap respek terhadap siswa harus ditampilkan oleh guru baik itu dadalam kegiatan pembelajaran maupun diluar kelas. sikap ini bisa menambah rasa percaya diri siswa baik ketika dia dalam keadaan normal ataupun dalam keaadaan tidak biasa (ada masalah atau tidak mampu mengikuti ritme pembelajaran).
4. humoris, pribadi yang riang didalam melakukan pembelajaran bersama siswa dapat membuat siswa rileks dalam melakukan kegiatan pembelajaran. wajah-wajah guru yang suka marah dan menghukum siswa malah justru akan semakin menjauhkan siswa dari guru, usahakan sikap ramah dan tidak menggunakan kata kasar ketika meneggur siswa bila terjadi kesalahan.
5. walaupun dalam panduan yang mengharuskan semua peserta didik mengikutinya, guru juga harus menemukan banyak ide-ide baru yang dapat memancing siswa terinspirasi untuk menemukan hal-hal baru dan lebih memahami pengetahuan yang disampaikan guru.
6. lembut, sikap guru yang lembut mengajarkan siswa untuk bisa bersikap yang sama ketika siswa berinteraksi dalam pergaulan hidupnya. khususnya ketika mereka terjun kedalam masyarakat yang sesungguhnya, mereka dapat memperlihatkan sikap yang lemah lembut.
7. disiplin, sikap disiplin disini tidak selalu merajuk kepada waktu kedatangan saja. tetapi dalam berbagai hal, sehingga guru menjadi panutan siswanya.

jadi guru

orang sering menilai menjadi guru adalah sebuah tugas sederhana tentang mengajarkan sesuatu kepada anak didiknya, sehingga kemudian ada anggapan setiap orang bisa menjadi guru. ini sangat berbeda jika kita bandingkan dengan persepsi atau anggapan masyarakat terhadap dokter, sebuah profesi yang mulia dan profesional karena tidak sembarang orang bisa seperti dokter. kemampuan menyembuhkan serta menganalisis penyakit hanya bisa dilakukan oleh seorang dokter dan bukan oleh sembarang orang.
dengan tidak bermaksud membandingkan kedua profesi ini, penulis ingin membuka wacana bahwa kedua profesi ini pada dasarnya menuntut profesionalitas dan kompetensi yang sama, dan tidak sembarang orang bisa menjalani profesi ini.
secara formal menurut undang-undang no 14/2005 pasal 1 butir 1 tentang guru dan dosen, "yang disebut dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
menjadi pendidik di jaman globalisasi seperti sekarang menuntut komitmen serta kompetensi yang jauh lebih tinggi dikarnakan kemajuan jaman menuntut sumber daya manusia yang juga ikut menyesuaikan baik itu dari sisi kemampuan kognitif juga dari sisi afektif dan psikomotor.
terus terang tantangan sekarang ini terhadap siswa jauh lebih besar daripada era sebelumnya, mulai dari pergaulan bebas, budaya kekerasan antar siswa sampai kepada penggunaan narkoba. hal ini menuntut pendidik untuk lebih awas (aware) terhadap segala hal yang terjadi dilingkungan pendidikan.

Guru belajar ngeBLOG

tuntutan profesi sebagi guru diera sekarang ini memaksa aku mulai belajar untuk membuat blog. tentunya ini bukan untuk sekedar gaya-gayaan atau hanya untuk ikut tren, tetapi ini merupakan tuntutan profesionalisme guru dalam bekerja. dengan mempunyai blog guru dipaksa untuk menulis dan menuangkan kreatifitas dalam pemenuhan media dan sumber belajar baru bagi murid-muridnya. melihat beberapa blog pendidikan telah menginspirasi saya tentang bagaimana blog mereka membawa banyak sekali informasi yang bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. saya mohon maaf bila dalam pembelajaran blog ini ada banyak sekali kesalahan dan ketidaknyamanan, itu dikarenakan kelemahan saya sebagai penulis.